amalan malam pertama bulan ramadhan

Berandakitab Amalan Malam Pertama Ramadhan Amalan Malam Pertama Ramadhan kang santri April 12, 2021. *"Siapa Orang yang membaca surat Al Fath di dalam sholat sunnahnya pada malam pertama di bulan Ramadhan, ALLAH subhanahu wa ta'ala pelihara dirinya pada tahun itu"* Dimulaidengan shalat tarawih di malam pertama bulan Ramadhan dan diakhiri dengan "takbiran" menyambut Idul Fitri 1 Syawal. Shalat Idulfitri bukan bagian ibadah Ramadhan karena ia dilakukan pada bulan Syawal. Setelah 7 amalan atau jenis ibadah khas bulan Ramadhan di atas, kaum muslim melakukan "takbiran" atau membaca kalimat takbi "Allahu Dengancara itu, mereka dapat menutupi kekurangan amalan-amalan pada bulan-bulan yang lalu. Dalam Surah al-Fajr ayat dua, Allah bersumpah, “Wa layaalin asyr.” Arti harfiahnya, “Demi 10 malam.” Maksudnya, 10 malam pertama pada bulan Dzulhijah. Memang, ada pendapat bahwa maknanya adalah 10 hari terakhir Ramadhan. SahabatdeCODE, berikut ini adalah Keutamaan Salat Tarawih dari malam ke-1 sampai malam ke-30 pada bulan Ramadhan. Malam ke-1: Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya. Malam ke-2: Ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin. Malam ke-3: 1 Memperbanyak ibadah Sunnah. Amalan di 10 hari pertama banyak yang menganjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti, sholat tahajud, sholat duha, dan tadarus di waktu senggang. Demi mendapatkan rahmat dari Allah SWT, serta banyak berimpah di bulan suci ini maka memperbanyaklah beribadah dan bersyukur kepada Allah SWT. Site De Rencontre Serieux Gratuit International. loading...Suasana bulan Ramadhan di Masjid Nabawi Madinah. Foto/Ist Sabtu 23/4/2022 atau besok malam menurut kalender Hijriyah kita akan memasuki 10 hari terakhir Ramadhan 1443 H. Para ulama menyebutkan 10 hari terakhir Ramadhan merupakan fase ketiga yang dimaknai sebagai pembebasan dari api neraka itqum minannar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam SAW memberi perhatian khusus pada 10 hari terakhir Ramadhan ini. Beliau sangat bersungguh-sungguh beribadah pada 10 hari terakhir Ramadhan melebihi kesungguhan beribadah di selain malam tersebut. Baca Juga Selain menjalankan ibadah puasa, ada 9 Amalan terbaik pada 10 Hari terakhir Ramadhan. Berikut amalannya1. Menghidupkan Sholat Malam Qiyam RamadhanAmalan ini memiliki keutamaan besar sebagaimana diterangkan dalam Hadis berikut dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabdaمَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِArtinya "Barangsiapa melakukan Qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." HR. Bukhari 37 dan Muslim 759. Yang dimaksud Qiyam Ramadhan adalah sholat Tarawih sebagaimana yang dituturkan Imam An-Nawawi. Syarh Muslim, 3/101Rasulullah SAW juga bersabda "Jika seseorang melakukan sholat Tarawih dan Witir bersama imam sampai selesai, niscaya dicatat baginya pahala sholat semalam suntuk." HR Abu Dawud, shahih2. Iktikaf atau Berdiam di MasjidIktikaf artinya berdiam diri di masjid melaksanakan ibadah. Nabi memerintahkan umatnya Iktikaf pada 10 Hari terakhir ini untuk meraih Lailatul Qadar. عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ- أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِArtinya "Dari Aisyah RA ia berkata bahwasanya Nabi biasa beriktikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beriktikaf setelah beliau wafat." HR Al-BukhariDari Anas mengatakan bahwa ia mendengar Nabi bersabda "Siapa yang beriktikaf sehari karena mengharapkan keridhoan Allah, maka Allah akan menjadikan tiga parit yang menghalanginya dari neraka. Setiap parit lebarnya melebihi dua ufuk langit." HR Thabrani dalam Ausath, Al-Baihaqi dan Hakim beliau mengatakan isnadnya shahih3. Tilawah Qur'anAmalan berikutnya adalah memperbanyak tilawah membaca Al-Qur'an. Amalan ini memiliki fadhillah luar biasa karena Al-Qur'an diturunkan di bulan Ramadhan. Salah satu keutamaan membaca Qur'an di bulan Ramadhan adalah dilipatgandakan pahalanya. Jika 1 huruf diganjar 10 kebaikan rahmat dari Allah, maka pada bulan Ramadhan, ganjarannya bisa mencapai 700 kali lipat. Dalam hadis Sahih disebutkan "Malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajarkannya Al-Qur'an." HR Bukhari dan Muslim4. Istighfar dan TaubatRamadhan merupakan bulan pengampunan atas dosa-dosa. Salah satu amalan utama pada 10 hari terakhir ini adalah memperbanyak istighfar dan memperbaharui Taubat kepada Allah. Rasulullah meskipun manusia sempurna dan terpelihara dari dosa, Beliau selalu istighfar dan orang paling banyak memohon ampunan Allah. Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW bersabdaوَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةًArtinya "Demi Allah! Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali." HR Al-BukhariDalam riwayat lain, Beliau bersabda "Wahai sekalian manusia. Taubatlah beristigfar kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali." HR Muslim5. Memperbanyak SedekahBagi yang mengharapkan pahala berlipat dan pembebasan dari api neraka, hendaknya memperbanyak sedekah pada 10 Hari terakhir ini. Rasulullah SAW orang yang sangat murah dengan sumbangan. Dan saat beliau paling bermurah adalah di bulan Ramadhan. Beliau bersabda "Sedekah yang paling utama adalah shadaqah pada bulan Ramadhan." HR. at-Tirmidzi مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا - Tahukah Anda bahwa 10 malam pertama Ramadhan memiliki nilai yang amat tinggi daripada malam-malam yang lain? Hal itu tercantum dalam hadits 10 malam pertama Ramadhan. Hadist tersebut salah satunya dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam bersabda "Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya 'Itqun Minan Nar pembebasan dari api neraka." Keutamaan bulan Ramadhan dibagi menjadi tiga antara lain hari rahmat, hari ampunan, dan hari terbebas dari api neraka. Khusus mengenai hari 10 malam pertama Ramadhan, ada hadist khusus yang membicarakannya. Baca Juga Pengakuan Muksin Kesetanan Robek Kemaluan Istri Bulan Ramadhan Nol Jatah, Nggak Mungkin Tahan Aku Maknanya ialah pada 10 hari pertama Ramadhan, Allah membuka pintu Rahmat-Nya untuk setiap hamba yang dapat melakukan puasa dengan baik dan dipandang sebagai seorang mulia karena menjalankan ibadah sejak awal. Keutamaan 10 Malam Pertama Ramadhan Lebih jauh, mari kita bahas makna hadist 10 malam pertama Ramadhan di atas yang mengandung banyak makna dan manfaat kepada umat muslim yang melaksanakan puasa tanpa masalah. Berikut keutamaan / makna utama dari hadits 10 malam pertama Ramadhan. Siapa saja yang dapat menjalankan puasa di sepuluh malam pertama Ramadhan, dia menjadi sosok yang mulia di mata Allah sejak awal karena menjalankan siapa yang dapat menjalankannya akan mendapatkan keberuntungan. Hal itu disampaikan pula dalam hadis riwayat Tafsir Ibnu Katsir berikut iniSetiap perintah dalam Al-Qur'an pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan, keberkahan. Sedangkan setiap larangan dalam Al-Qur'an pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran, dari hal-hal buruk karean selama menjalankan ibadah puasa, secara otomatis Anda akan menjauhi hal-hal buruk supaya puasa Anda mendatangkan kebaikan kepada Anda sejak 10 hari pertama sama dengan membantu diri Anda membentengi diri sendiri dari perbuatan maksiatDan jika Anda membaca Al-Qur'an selama 10 malam pertama Ramadhan dan seterusnya secara istiqomah, akan membuat Anda semakin dekat dengan rahasia penciptaan Allah SWT. Anjuran untuk membaca Al-Qur'an selama bulan Ramadhan juga tertera dalam firman Allah sebagai berikut"Di antara amal kebajikan yang sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadhan adalah tadarus Al-Qur'an. Tadarus Al-Qur'an berarti membaca, merenungkan, menelaah, dan memahami wahyu-wahyu Allah SWT yang turun pertama kali pada malam bulan Ramadhan." QS. Al Baqarah ayat 185.Demikian uraian singkat tentang hadits 10 malam pertama Ramadhan yang ternyata mengandung suatu nilai yang sangat besar dan luhur bagi kekuatan spiritual umat muslim yang menjalankannya dengan istiqomah. Selamat menjalankan ibadah puasa 2021. Kontributor Mutaya Saroh Baca Juga Virgoun Minta Ibadah Ranjang dengan Inara Rusli di Siang Hari Bulan Ramadhan? loading...Umat muslim hendaknya menjalankan amalan-amalan sunnah di bulan Ramadhan agar memperoleh pahala dan keutamaan puasa. Foto/dok SINDOnews Keistimewaan bulan Ramadhan tidak dapat dihitung mengingat banyaknya rahmat Allah tercurah di bulan tersebut. Mulai dari dilipatgandakannya pahala amal saleh, dibukanya peintu surga, dibelenggunya setan dan heran jika Malaikat Jibril pernah berdoa dan diaminkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam SAW. قَالَ لِي جِبْرِيلُ أَرْغَمَ اللَّهُ أَنْفَ عَبْدٍ أَوْ بَعُدَ دَخَلَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، فَقُلْتُ آمِينَJibril berkata kepadaku "Semoga Allah menghinakan seorang hamba yang setelah memasuki Ramadhan, Allah belum mengampuni dirinya." Maka aku katakan, "Aamin" hingga akhir Hadis." HR Al-Bukhari Baca Juga Untuk meraih keutamaan dan pahala Ramadhan, umat muslim sebaiknya bersemangat dalam berpuasa dan menjalankan amalan-amalan sunnah. Sedikitnya ada 11 amalan penting di bulan Ramadhan bertabur 11 amalan penting bulan Ramadhan dikutip dari Pengasuh Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat Lc MA 1. Makan Sahur dengan MengakhirkannyaPara ulama telah sepakat tentang sunnahnya sahur untuk puasa. Meski demikian, tanpa sahur pun puasa tetap boleh. Dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Makan Sahurlah, karena sahur itu barakah". HR Bukhari 1923 dan Muslim 1095Disunnahkan untuk mengakhirkan makan sahur hingga mendekati waktu shubuh. Dari Abu Zar Al-Ghifari RA dengan riwayat marfu', "Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur. HR Ahmad 1/547". Di dalam sanad hadits ini adalah Sulaiman bin Abi Utsman yang Berbuka dengan MenyegerakannyaDisunnahkan berbuka puasa untuk menta'jil atau menyegerakan berbuka sebelum sholat Maghrib. Meski hanya dengan seteguk air atau sebutir kurma. Dari Sahl bin Saad bahwa Nabi SAW bersabda "Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan berbuka." HR Bukhari 1957 dan Muslim 1058Dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab kurma muda sebelum salat. Bila tidak ada maka dengan kurma. Bila tidak ada maka dengan minum air. HR Abu Daud, Hakim dan Tirmizy3. Berdoa Ketika BerbukaDisunnahkan membaca doa yang ma'tsur dari Rasulullah SAW ketika berbuka puasa. Karena doa orang yang puasa dan berbuka termasuk doa yang tidak tertolak. Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bagi orang yang berpuasa ketika sedang berbuka ada doa yang tak akan ditolak." HR TirmidzySedangkan teks doa yang diajarkan Rasulullah SAW antara lain "Ya Allah, kepada Engkaulah aku berpuasa dan dengan rezeki dari-Mu aku berbuka". Doa ini didasarkan oleh sebuah hadits mursal riwayat Abu Daud dan Al-Baihaqy. "Telah hilang haus dan telah basah tenggorakan dan telah pasti balasan Insya Allah." Lafaz doa ini didasarkan atas hadits Abu Daud 2358 dan An-Nasa'i 3329 serta Al-Hakim 1/4224. Memberi Makan Orang BerbukaMemberi makan saat berbuka bagi orang yang berpuasa sangat dianjurkan karena balasannya sangat besar sebesar pahala orang yang diberi makan itu tanpa dikurangi. Bahkan meski hanya mampu memberi sabutir kurma atau seteguk air putih saja. Tapi lebih utama bila dapat memberi makanan yang cukup dan bisa mengenyangkan SAW bersabda "Siapa yang memberi makan saat berbuka untuk orang yang puasa, maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya." HR At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah.5. Mandi Sebelum Waktu FajarDisunnahkan untuk mandi baik dari janabah, haidh atau nifas sebelum masuk waktu fajar. Agar berada dalam kondisi suci saat melakukan puasa dan terlepas dari khilaf Abu Hurairah yang mengatakan bahwa orang yang berhadats besar tidak sah demikian, menurut jumhur ulama apabila seseorang sedang mengalami junub dan belum sempat mandi, padahal waktu subuh sudah masuk, maka puasanya syah. Namun hadis ini ditafsirkan bahwa yang dimaksud dengan junub adalah seseorang meneruskan jima' setelah masuk waktu Rasulullah SAW pernah masuk waktu subuh dalam keadaan junub karena jima' bukan karena mimpi, kemudian beliau mandi dan berpuasa. HR Muttafaq 'alaihi6. Menjaga Lidah dan Anggota TubuhAmalan penting lainnya yaitu meninggalkan perkataan kotor dan keji serta perkataan yang membawa kepada kefasikan dan kejahatan. Termasuk di dalamnya ghibah bergunjing, namimah menagdu domba, dusta dan kebohongan. Meski tidak sampai membatalkan puasanya, namun pahalanya hilang di sisi Allah. Sedangkan perbuatan itu sendiri hukumnya haram baik dalam bulan Ramadhan atau di luar Abi Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan kotor dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dia untuk meninggalkan makan minumnya puasanya. HR Bukhari, Abu Daud, At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID vZ7jlraQNUNMITpbIWxZbACRL8UP-9C7IQXhYOyRgieKkL90JYI0Yg== Ramadhan dalam bahasa arab berasal dari kata-kata “ ra-ma-dha” yang bermakna keadaan cuaca panas yang dapat membakar sesuatu Ibnu Mandzur, Lisanul Arab/jilid 7/ Hal ini terbukti dengan pertanyaan istri Rasulullah, Aisyah kepada Rasulullah ﷺ Ya Rasulullah, mengapa bulan diwajibkan berpuasa itu dinamakan dengan nama Ramadhan? Rasulullah ﷺ menjawab Dinamakan bulan puasa itu dengan nama bulan Ramadhan sebab pada dengan puasa pada bulan Ramadhan itu, Allah Taala akan membakar dosa-dosa yang dilakukan oleh orang yang beriman, dan Allah pada bulan tersebut akan memberikan ampunan kepada mereka Riwayat Asfahani dalam Tafsir Durarur Mansur, jilid 1, . Oleh sebab itu bulan Ramadhan adalah bulan pembakaran atas segala sesuatu yang tidak baik, seperti pembakaran dosa, toksid badan dan lain sebagainya. Sahabat Nabi bernama Ibnu Umar juga menyatakan Dinamakan Ramadhan sebab dosa-dosa akan terbakar dalam bulan tersebut. Puasa Dari Abu Hurairsoftah, Rasulullah ﷺ bersabda مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760. Yang dimaksud berpuasa atas dasar iman yaitu berpuasa karena meyakini akan kewajiban puasa. Sedangkan yang dimaksud ihtisab adalah mengharap pahala dari Allah Ta’ala. Lihat Fathul Bari, 4 115. Al-Khattobi berkata, “Yang dimaksud ihtisab adalah terkait niat yaitu berpuasa dengan niat untuk mengharap balasan baik dari Allah. Jika seseorang berniat demikian, ia tidak akan merasa berat dan tidak akan merasa lama ketika menjalani puasa.” Rasululah ﷺ bersabda; قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِكُلِّ شَيْءٍ زَكَاةٌ وَزَكَاةُ الْجَسَدِ الصَّوْمُ زَادَ مُحْرِزٌ فِي حَدِيثِهِ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصِّيَامُ نِصْفُ الصَّبْرِ “Dari Abu Hurairsoftah ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda “Setiap sesuatu itu ada zakatnya, dan zakatnya tubuh adalah berpuasa. ” Dalam hadisnya Muhriz menambahkan, Rasulullah ﷺ bersabda “Puasa adalah setengah dari kesabaran. ” Sunan Ibnu Majah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa “Puasa itu adalah benteng/perisai“. الصِّيَامُ جُنَّةٌ “Puasa adalah perisai.” HR Bukhari dan Muslim. Dari hadis-hadis di atas, penulis melihat inilah konsep puasa bagi kehidupan, yaitu suatu sistem yang dapat membersihkan , memproteksi, dan menyehatkan kehidupan manusia. Itulah sebabnya penulis menyatakan Ramadhan adalah bengkel kehidupan, untuk membersihkan kekotoran ang terdapat dalam diri manusia, sekaligus sebuah proses untuk memperbaiki dan menyehatkan manusia, serta proses untuk memberikan ketahanan proteksi diri manusia dalam menjalani dan menghadapi kehidupan. Sistem Perawatan, pembersihan diri, proteksi dalam segala sesuatu yang dipakai, itu merupakan suatu kelaziman sunatullah. Sebagai contoh, kalau kita membeli sebuah kendaraan, maka dalam buku panduan kendaraan pasti tertulis bahwa kendaraan tersebut dalam masa tertentu harus masuk bengkel untuk dilihat segala sesuatu yang berkaitan dengan kendaraan tersebut, apakah airsoft baterenya perlu diisi lagi, olinya diganti, mesinnya di tune-up, bannya apakah perlu diganti, remnya , dan lain sebagainya. Baca Amalan Bulan Ramadhan Semua adalah bagian dari sistem pemeliharaan kendaraan sehingga kendaraan dapat berjalan dengan baik sepanjang masa. Jika hal itu diperlukan bagi sebuah kendaraan, demikian juga bagi kehidupan manusia, dan semua makhluk yang hidup. Ramadhan adalah bulan untuk memproses semua unsur yang ada diri manusia baik roh, akal, hati, jasad dan nafsu, agar semua komponen diri itu kembali suci, shat dan kuat. Proses itu dapat dilakukan dengan menghaati dan memahami proses bulan Ramadhan yang terdiri dari shalat tarawih, tadarus al-Quran, sahur di tengah malam, Imsak, menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, dan iftar dengan makanan yang halal, baik, bergizi dan sehat di saat berbuka puasa. Shalat Tarawih Jika kita memasuki bulan Ramadhan, maka yang pertama kita lakukan adalah shalat tarawih. Shalat tarawih jika kita umpamakan dengan kendaraan adalah untuk mengisi airsoft bateri agar baterai tetap kuat dan dalam kondisi yang baik. Manusia mempunyai jiwa dan ruh. Jiwa dan ruh manusia adalah bagaikan sebuah baterai. Jika baterai perlu diisi ulang, sehingga kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai bahan penggerak, demikian juga dengan jiwa dan ruh manusia. Pengisian ruh adalah dengan shalat, itulah sebabnya Rasulullah ﷺ jika akan shalat berkata kepada Bilal bin Rabah. Hadits Abu Qatadah; إِنَّ الهَ قَبَضَ أَرْوَاحَكُمْ حِينَ شَاءَ وَرَدَّهَا عَلَيْكُمْ حِينَ شَاءَ يَا بِلاَلُ قُمْ فَأَذِّنْ بِالنَّاسِ بِالصَّلاَةِ “Sesungguhnya Allah mencabut ruh-ruh kalian kapan Dia suka, dan mengembalikannya kapan Dia suka. Wahai, Bilal! Bangun dan beradzanlah untuk shalat.” HR Al-Bukhari Dalam hadis yang lain, Rasulullah ﷺ bersabda جعلت قرة عينى فى الصلاة “Dijadikan Penghibur hatiku, adalah shalat.“ Riwayat Tirmidzi . Shalat adalah sesuatu yang dapat menghibur diri dan jiwa. Berarti shalat adalah pengisian jiwa dan ruh agar tetap kuat. Ramadhan bermula dengan malam hari, dan kegiatan pertama yang dilakukan di malam hari dalam bulan Ramadhan adalah melaksanakan shalat tarawih. Shalat Tarawih secara bahasa adalah shalat yang dapat memberikan ketenangan dalam hati, sebab kata-kata “tarawih” adalah jamak dari kata-kata “rawaha“ yang bermakna “lawan kata dari kepenatan“. Ibnu Mandzur, Lisanul Arab, jilid 2. . Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tarawih adalah sesuatu yang menyenangkan. Jika kita perhatikan bahwa perbuatan yang dilakukan di awal Ramadhan di malam Ramadhan pertama adalah shalat tarawih yang bertujuan untuk meperbaiki, menyucikan dan menguatkan ruh dan jiwa manusia. Dengan melakukan shalat tarawih baik itu delapan atau dua puluh rakaat, maka ruh dan jiwa kita akan kuat, sehat dan suci, dan hal ini dapat terjadi jika kita dapat menikmati shalat dan menjadikan shalat sebagai penghibur hati dan jiwa. Kita tidak perlu bertengkar tentang bilangan rakaat, karena dalam ibadah shalat biasanya ada bilangan minimal dan maksimal. Jika dalam shalat dzuha minimal dua rakaat, maksimal delapan rakaat, dalam shalat witir minimal satu rakaat dan maksimal sebelas rakaat, tergantung kepada kemampuan dan keinginan kita untuk melaksanakannya, demikian juga dengan shalat tarawih, minimal delapan rakaat dan boleh juga duapuluh rakaat. Malahan dalam sejarah Islam tercatat bahwa masyarakat Madinah pernah melakukan shalat tarawih dengan tiga puluh enam rakaat, dan umat Islam dalam masa kepemimpinan Umar Abdul Aziz melaksanakan shalat tarawih dengan empat puluh satu rakaat. Syaukani, Nailul Authar, jilid 3, Baca Mari Bergembira Menyambut Ramadhan Tadarus Al-Quran Kegiatan kedua dalam bulan Ramadhan adalah tadarus al-Quran, sebab sejarah mencatat bahwa nabi Muhammad melakukan tadarus al-Quran bersama malaikat jibril setiap setiap malam sepanjang bulan Ramadhan. Tadarus berasal dari kata-kata bahasa arab “ta- daa-ra-sa” yang bermakna mempelajari sesuatu secara bersama-sama. Tadarus al-Quran bermakna suatu kegiatan untuk membca dan mempelajari al-Quran secara bersama-sama. Tadarus al-Quran di malam Ramadhan dilakukan sampai khatam sehingga dengan tadarus tersebut timbul kecintaan kepada membaca dan mempelajari al-Quran yang merupakan petunjuk untuk kebahagiaan hidup. Dengan membaca ayat-ayat al-Quran berarti kita sedang membaca kembali petunjuk Tuhan dalam kehidupan sehingga petunjuk tersebut dapat kita pahami dengan baik sehingga pikiran ang tidak sesuai dengan petunjuk yang ada dalam pikiran mansuia dapat terhapus dan digantikan dengan pikiran yang bersumber dari ayat-ayat al-Quran. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa kegiatan tadarus al-Quran dimaksudkan untuk memperbaiki pikiran manusia. Manusia menjalani kegiatan hidup dengan memakai akal dan pikiran, kadang kala dengan masuknya informasi media ke dalam pikiran manusia, sehingga dapat membuat pikiran memutuskan sesuatu perkara yang tidak sesua dengan pedoman al-Quran. Oleh sebab itu diperlukan suatu kegiatan yang dapat mensucikan kembali pikiran yang tidak baik seperti pikiran yang condong kepada dunia sehingga melupakan ajaran Tuhan dan lain sebagainya. Dalam sebuah hadis Rasulullah ﷺ bersabda إِنَّ هذَهِ الْقُلُوْبَ تَصْدَأُ كَمَا يَصْدَأُ الْحَدِيْدُ قِيْلَ فَمَا جَلاَؤُهَا يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ تِلاَوَةُ الْقُرْآنِ “Sesungguhnya hati ini berkarat sebagaimana berkaratnya besi. Ditanyakan, Apa pembersihnya wahai Rasulallah?’ Rasul menjawab, Membaca al-Quran’.” HR al-Qadlā’iy. Sebagaimana dalam shalat sunat tarawih ada batas minimal, demikian juga dalam membaca Al-Quran, maka untuk membersihkan hati diperlukan bacaan al-Quran walaupun dilakukan dengan membaca tanpa mengetahui makna. Kegiatan membaca ayat al-Quran ini disebut dengan Tilawah. Bacaan Tilawah ditingkatkan kepada membaca dengan mencari makna, yang disebut dengan Qira’ah. Tadarus al-Quran adalah membaca, dan mempelajari ayat-ayat yang terkandung dalam al-Quran. Jika dengan membaca saja sudah dapat membersihkan karatnya hati, maka dengan tadarus atau tadabur al-Quran kita dapat memasukkan informasi, pesan dari ayat-ayat al-Quran ke dalam otak kanan kita, sebagaimana kita mempelajari suatu ilmu pengetahuan. Tujuan tadarus al-Quran adalah memasukkan kembali pedoman hidup, informasi al-Quran ke dalam memori otak kita, sehingga dengan tadarus berarti membuang informasi yang salah tentang kehidupan seperti cara berpikir kapitalis, sekular, dan lain sebagainya, menjadi cara berpikir al-Quran. Jika dalam berpikir sekular kita melihat bahwa dunia ini adalah kesenangan, maka berpikir al-Quran kita akan melihat bahwa dunia ini adalah ujian, dan meyakinikehidupan yang utama adalah kehidupan akhirat nanti. Dengan tadarus berarti kita sedang memproses diri kita memiliki pikiran yang Qurani, berpikir sesuai dengan petunjuk al-Quran. Baca Melanjutkan Makan Sahur Saat dengar Adzan Shubuh, Boleh? Sahur Setelah tadarus, maka kegatan selanjutnya dalam Ramadhan adalah sahur. Sahur secara bahasa dari kata-kata “sa-ha-ra” yang bermakna waktu di akhir malam Ibnu Mandzur, Lisanul Arab, jlid 4, hal. 350. Makan sahur adalah makan di akhir malam, sebgai proses penjagaan diri daripada keadaan lapar pada esok hari. Manusia berjaga di waktu akhir malam juga diharapkan untuk melakukan shalat tahajud, bermunajat kepada Allah, dan memohon ampun kepadaNya, sebab dalam sebuah hadis, nabi bersabda, يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ ”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 1808 Dalam al-Quran juga dinyatakan bahwa diantara sifat orang beriman adalah “melakukan istighfar di waktu Sahur.“ QS Ali Iman 17 / QS. Ad Dzariyat 18 . Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam waktu Sahur tersebut seorang muslim dapat melakukan shalat tahajud, dzikir dan istighfar. Serta berdoa dan munajat yang kita panjatkan kepada Allah, sebab waktu sahur adalah waktu yang sangat baik untuk mengingat dan bermunajat kepadaNya. Di waktu sahur, dengan tahajud dan munajat, seakan-akan manusia melaporkan rencana kerjayang akan dilakukan pada esok hari, maka mansuia perlu meminta persetujuanNya, rahmatNya, pertolongan dan perlindungan Allah. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa kegiatan di waktu sahur sahur adalah suatu kegiatan yang dilakuan untuk menguatkan hati dan keyakinan kepada Allah, serta proses penjagaan diri dalam menghadapi cabaran dan tantangan hidup di esok hari, sebagaimana makan sahur merupakan proses menguatkan jasad untuk menjalankan kewajiban bekerja di esok hari.* */Dr, Muhammad Arifin Ismail, dai, tinggal di Malaysia >>> Bersambung

amalan malam pertama bulan ramadhan